*Surat terbuka untuk kau yang menyimpan rasa haram
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Untuk kau yang berada disana.
Jika saat ini kau merasa ada yang berbeda dengan hatimu, di sini aku hanya dapat berdo'a semoga rasa itu rasa yang dapat mengantarkan mu pada keta'atan, semoga rasa itu tidak menjadikanmu seorang pria yang melanggar larangan dan aturan Allah, semoga rasa itu tidak semakin besar dan segera hilang agar tidak terjadi suatu ke mudharatan yang berujung timbulnya dosa yang lebih besar.
Jika kau mengharapkan sesuatu yang menurutmu akan membuat kita mengenal lebih jauh.
Aku bukan bermaksud ingin memutuskan harapanmu dan menyakiti hatimu.
Maafkan aku, aku hanya sedang berusaha ta'at, aku hanya tidak ingin melanggar, aku hanya ingin berusaha menjadi pribadi yang Allah dan Rasul-Nya kehendaki, aku hanya manusia biasa yang selalu mengharapkan ridho-Nya, aku pun tidak ingin orang lain menanggung dosa yang berawal dari diriku.
Aku hanya berharap simpanlah rasa itu dalam hatimu, janganlah kau tampakkan rasa yang haram itu, ucapkanlah rasa itu dalam setiap do'a mu (jika kau merasa rasa itu semakin ada).
Jika memang kita ditakdirkan bersama suatu saat pasti akan di permudahkan untuk bersatu dengan jalan dan cara yang Allah ridhoi.
Kalaupun kita tidak ditakdikan bersatu di dunia semoga dapat bertemu di akherat di tempat indah yang telah Allah siapkan untuk hambanya yang ta'at juga bertaqwa dengan pasangan dan keluarga masing-masing.
Maaf bukan diri ini so'alim so'taat so'sholehah dan so' so' so' lainnya...
Tolong bantulah diriku dan jaga lah dirimu agar terhindar dari dosa yang telah Allah janjikan siksanya.
Alangkah lebih baik jika kita belajar lebih banyak lagi dan memperbaiki diri masing-masing. Mempersiapkan diri untuk menjadi pribadi yang dapat membimbing dan mendidik di kemudian hari.
Aku yakin segala sesuatu yang telah Allah rencanakan pasti indah pada waktu yang tepat.
Semoga kau mengerti mengapa ku menulis tulisan ini.
Ihdinash shiraathal mustaqiim, akhiirul kalaami wassalaamu' alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh.
Untuk kau yang berada disana.
Jika saat ini kau merasa ada yang berbeda dengan hatimu, di sini aku hanya dapat berdo'a semoga rasa itu rasa yang dapat mengantarkan mu pada keta'atan, semoga rasa itu tidak menjadikanmu seorang pria yang melanggar larangan dan aturan Allah, semoga rasa itu tidak semakin besar dan segera hilang agar tidak terjadi suatu ke mudharatan yang berujung timbulnya dosa yang lebih besar.
Jika kau mengharapkan sesuatu yang menurutmu akan membuat kita mengenal lebih jauh.
Aku bukan bermaksud ingin memutuskan harapanmu dan menyakiti hatimu.
Maafkan aku, aku hanya sedang berusaha ta'at, aku hanya tidak ingin melanggar, aku hanya ingin berusaha menjadi pribadi yang Allah dan Rasul-Nya kehendaki, aku hanya manusia biasa yang selalu mengharapkan ridho-Nya, aku pun tidak ingin orang lain menanggung dosa yang berawal dari diriku.
Aku hanya berharap simpanlah rasa itu dalam hatimu, janganlah kau tampakkan rasa yang haram itu, ucapkanlah rasa itu dalam setiap do'a mu (jika kau merasa rasa itu semakin ada).
Jika memang kita ditakdirkan bersama suatu saat pasti akan di permudahkan untuk bersatu dengan jalan dan cara yang Allah ridhoi.
Kalaupun kita tidak ditakdikan bersatu di dunia semoga dapat bertemu di akherat di tempat indah yang telah Allah siapkan untuk hambanya yang ta'at juga bertaqwa dengan pasangan dan keluarga masing-masing.
Maaf bukan diri ini so'alim so'taat so'sholehah dan so' so' so' lainnya...
Tolong bantulah diriku dan jaga lah dirimu agar terhindar dari dosa yang telah Allah janjikan siksanya.
Alangkah lebih baik jika kita belajar lebih banyak lagi dan memperbaiki diri masing-masing. Mempersiapkan diri untuk menjadi pribadi yang dapat membimbing dan mendidik di kemudian hari.
Aku yakin segala sesuatu yang telah Allah rencanakan pasti indah pada waktu yang tepat.
Semoga kau mengerti mengapa ku menulis tulisan ini.
Ihdinash shiraathal mustaqiim, akhiirul kalaami wassalaamu' alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh.
19 Desember 2016, Inalillahi wa innailaihi rojiun. Telah berpulang ke rahmatullah Boy Fahmi 'PM 2, SMKN2' semoga amal ibadah dan iman islamnya di terima Allah SWT aamiin. (Masih ga nyangka)
tadi pagi mba H manggil (saya kaget, ada apa), trus dia bilang katanya ada yang ngfans 2 orang. Ah aku jwb aja udah biasa (sambil senyum dihati mikir siapa orangnya), anggap aja angin lalu. Sepanjang waktu sampai istirahat aku bener2 ga fokus mikirin itu sama mikirin diri ini yg ternyata dgn tampil seperti ini tidak memutup kemungkinan. Pas istirahat ngobrol lagi, eh ternyata 2 orang itu teh ga lain helper filling (AS sm N'D'). Kaget dong, yang 1 udah kenal lama kaya gmna orangnya, yang satu baru aja kenal beberapa hari. Katanya sih mereka kagum dengan apa yg ada pada diri ini, kesederhanaanya, ketaatannya, 'beda'nya. Oohh ya ampun. Pastesan aja AS akhir2 ini aku ngrasa ada yg beda, tiba2 ngajak debat, tiba2 senyum2 gtu, tiba2 susuitan klo lewat, tiba2 nanya2 ttg aku ke orang. Sedangkan N'D' entah apa yg dia pikirin. Mungkin dia berfikir aku nanya2 atau deket atau suka ketawa2 liat tingkahnya itu ada 'rasa'. Tapi sebenarnya aku ke semua nya jg gtu nothing spesial. Ntaah lah aku bingung, yg pasti dari 2 2nya ga ada yg bikin aku bisa lebih deket ke Allah. Sekarang klo lewat atau ketemu jd ga kaya biasanya, yg AS malah jd risih, yg N'D' malah jadi cuek cenderung ngehindar. Aah ko jadi gni sih, akupun saat mba H cerita gtu ga ada rasa 'Deg' gtu, biasanya klo emng aku ada rasa jatohnya suka jadi salting sendiri klo ketemu atupun sekedar lewat aja. Bingung harus gmna skrg, toh walaupun emng aku mau nikah muda yaa ga sama 2 orang itu jg. Butuh banyak pertimbangan. Semoga Allah segera beri petunjuk, aamiin